(Akhir) Cerita Pengalaman Merpati
Hai 👋
Kali ini seperti judulnya saya mau mengakhiri atau cerita tentang mengapa saya bisa berhenti memelihara burung merpati.
Tapi saya mau kasih tau kalian nih, dulu saya belajar tentang segala cara merawat atau pun belajar sebutan/jenis warna dalam dunia merpati itu saya belajar secara otodidak melalui internet.
Jadi nama Chanel nya itu yang paling sering saya tonton itu Chanel YouTube yang bernama
" @Merpatiku " mungkin sekarang orang nya udah agak dewasa/tua dan punya temen buat bikin konten, tapi dulu itu saya nonton waktu orang nya itu masih muda dan saya juga merasa termotivasi dari channel YouTube ini.
Pokok nya saya sangat merasa berterima kasih karena dari situ saya bisa mendapatkan banyak ilmu seputar merpati.
Jadi keinget dulu saya pernah nyari cara merawat anak piyik, menjodohkan merpati, cara merpati gacor, cara agar Keket kandang, dan lain lain.
Dulu saya juga sampai bikin alat untuk menyuapi makanan ke piyik (anak burung) merpati , caranya tinggal lepas tutup botol, masukan mulut botol ke dalam balon yang sudah dipotong. Untuk lebih jelasnya kalian bisa cari sendiri di Channel YouTube tadi ya.
Nostalgia banget 🥹
Alasan saya berhenti karena ada beberapa faktor, diantaranya :
Tingkat populasi yang terlalu banyak
Asal kalian tahu , merpati menurut saya mudah sekali untuk dipelihara/diternakkan karena mereka perkembangan biakan nya terlalu banyak. Karena itu juga saya tidak kuat membiayai kebutuhan hidup mereka. Karena itu juga banyak burung yang buang kotoran sembarangan, hingga rumah saya penuh di kelilingi oleh kotoran burung merpati dan mulai mengganggu kenyamanan orang rumah.
Adanya penyakit
Nah yang paling kesel nya itu ini, karena waktu itu saya terkena penyakit gatal gatal hingga bernanah. Kulit saya itu mudah kering dan sensitif, dan waktu itu kan burung nya itu sangat jinak dan suka terbang hinggap ke kepala,tangan,bahu,dll. Nah asal kalian tahu, kalau merpati punya kutu dan kutunya itu besar sebesar Lalat, lalat nya tuh yang gede yang Segede yang ijo itu lah, tapi warna kutunya hitam.
Sudah beberapa kali saya memandikan burung merpati, tapi memang sangat sulit untuk menghilangkan kutu, apalagi dulu saya masih belum punya cukup uang untuk belanja online.
Nah, karena beberapa faktor tadi, saya terus dimarahi oleh orang tua saya dan mereka menyuruh saya untuk menjual nya , saya disitu jujur tidak mau merelakan. Dan kebetulan kakak saya ini suka jualan/COD an di Facebook dulu, jadi kakak saya bantu untuk menjual nya.
Dan ternyata ada orang Kadu gede yang sangat jauh dari tempat saya ,mau memborong burung saya tetapi dengan harga yang murah 🥲, tentunya hati saya benar benar tidak rela, tapi bagaimana lagi, saya sudah sakit sakitan karena penyakit kulit.
Jadi mau tidak mau saya relakan , dan saya tidak tega nya karena anak anak nya yang piyik juga terpaksa saya jual , padahal kan kasihan 😭.
Sekitar 15 burung merpati yang terjual dengan harga sekitar 160 ribu rupiah -an , deminya saya waktu itu sangat merasa sedih dan tidak mau tapi saya pendam. Huhu...😭
Tapi saya disitu akhir nya merelakan burung saya untuk dijual ludes.
Dan kalian tahu? Setelah dijual saya dapet kabar kalau merpati nya diborong untuk dijadikan santapan 🫵😫
Gimana saya tidak merasa sedih 🫵😭
Tapi ya gimana lagi, itu hak yang beli.....
Beberapa Minggu berlalu, saya bermimpi kalau semua burung merpati saya kembali dan ternyata itu memang hanya mimpi. Tetapi ada salah satu burung saya yang kembali 🥹 , saya merasa sangat senang, tapi saya juga ingat kalau ini bukan hak saya lagi.
Saya disana hanya memberi makan setiap hari, tapi malah tiba tiba ada anak kecil yang caper banget sumpah , karena dia itu memang suka meng klaim barang orang lain , dia bilang kalau itu burung milik nya padahal itukan burung milik pembeli waktu itu.
Dan dia coba untuk memancing burung saya dengan burung merpati betina yang ia miliki. Saya berusaha untuk melarang nya tapi pas saya pulang sekolah kata orang tua saya , burung nya sudah diambil anak anak gaje cringe dongo dan tolol 😭.
Dan yah... Sekian cerita pengalaman saya selama memelihara burung merpati, terimakasih sudah mau membaca ocehan saya.
Mungkin kali ini postingan blog saya kurang berwarna karena tidak ada gambar sama sekali,mohon maaf jika bosan, dan
Mohon maaf bila ada kata kata yang menyinggung, saya pamit untuk kali ini, sampai jumpa di postingan berikutnya
Bye 👋
wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh 🙏.
Sumber: • saya sendiri
Komentar
Posting Komentar